SEBAGAIMANA
ibu dan istri yang baik, Mini sangat mencintai anak dan suami. Karena itu, ketika
keadaan benar-benar mengharuskan, dia rela berkorban untuk mereka dengan bekerja
di Hongkong, menjadi buruh migran, demi masa depan.
Sejak
awal tentu saja Mini berniat kuat untuk pulang. Apalagi saat hari keberangkatan,
susah-payah dia melepaskan diri dari kelengketan peluk-cium Imin, Muhaimin, si
sulung yang baru masuk sekolah dasar dan Atik, Wardatik, si bayi dua tahun yang
baru saja dia sapih.
Namun
hidup selalu punya belokan yang sering tidak kelihatan di peta rencana. Satu
bulan menjelang masa kerja dua tahun habis, Mini menelepon, meminta izin Kardi,
suaminya, untuk memperpanjang kontrak dua tahun lagi. ”Pulanglah, Ni... Gak
kangen arek-arek ta?” pinta Kardi,
menyembunyikan kerinduan sendiri.
”Yo
kangen se, Cak. Kangen arek-arek,
kangen sampean. Kangen seru. Tapi
majikanku ini baik, Cak. Marah cuma kadang-kadang. Gak seperti majikan Yuk
Sema, temanku di sini, kuejem temenan.
Mumpung dapat majikan baik, Cak... aku teruskan saja kontraknya. Tambah dua
tahun biar tabungan kita makin banyak untuk modal usaha, biar aku gak kembali
ke sini lagi.”
Mini
memang tak tersandung masalah selama bekerja di Hongkong, namun begitu masa
kontrak kedua habis dan pulang, dia menghadapi kenyataan tak terduga: suaminya
berubah! Mini pun terjebak antara bertahan di rumah, di kampung halaman, atau
balik ke negeri orang…
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama. Ukuran: 13,5 x 20 cm. Tebal: 200 halaman. Softcover. Harga : Rp 55.000
Tidak ada komentar:
Posting Komentar