Sabtu, 30 Juli 2011

Bukan Jalan Bebas Hambatan

"CINTA yang menunggu hanya bikin hati teriris pilu. Apalagi kalau orang yang kita cintai nggak tahu.."

DALAM sebuah talk show tentang kuliah di luar negeri, Safa ketemu Abdi Gusti. Di matanya, mahasiswa Nanyang Academy of Fine Arts (NAFA) Singapura itu amatlah cakep dan smart. Tanpa pikir panjang, dia bertekad melepas status jomblonya dalam enam hari, sesuai dengan masa liburan Abdi di Indonesia.

Namun, jalan cinta bukanlah jalan bebas hambatan. Muncul Bara, cowok romantis yang ‘suka’ balap liar dan jatuh hati pada Safa. Muncul juga Rela, teman dekat Abdi semasa SMA yang nggak rela Abdi jatuh ke tangan Safa.

Kerumitan kian menjadi karena Diah, teman sebangku Safa, terpikat pada Bara. Deden, sahabat lekat Abdi, lama tersiksa karena cinta terpendam pada Rela. Abdi Gusti? Dia suka pada Safa, tapi ragu bilang cinta. “Aku butuh waktu untuk yakin, ini semata suka atau bener-bener cinta. Aku butuh waktu untuk yakin, kamukah kekasih yang datang tanpa diundang,” katanya ketika pamit balik ke Singapura.

Apa kata dan sikap Safa? Maukah dia ngasih waktu pada Abdi? Bagaimana pula nasib cinta Bara, Diah, Rela, dan Deden? Siapa di antara mereka yang sama-sama ‘jomblo menahun’ itu sukses bertaut rasa?

Editor’s Note
- Tema bagus, pesan mengena.

Sasaran pembaca: Remaja. Harga: Rp 38.800. Ukuran: 13.5 X 20 Cm. Tebal: 232. Terbit: 27 Juli 2011. Pemesanan & informasi: GRAMEDIA DIRECT. Telp.(62-21) 536 50 110/111 ext. 3901/3902. Email: cs@gramediashop.com.

Relevansi Terdalam

Benang merah keseluruhan cerita ada pada pertanya-an tentang komitmen. Ketika seorang suami jatuh cinta pada istri orang lain, apakah ia sed...