Selasa, 06 Agustus 2013

Segala tentang IBU

BUKU ini berisi 15 cerita tentang ibu karya 15 pengarang dengan beragam latar belakang. Ada pelajar, ada guru, ada karyawan, ada mahasiswa, ibu rumah tangga, arsitek, penjaga toko, jurnalis, aktivis LSM, dan penulis selepas mungkin. Dua cerita, "Supermom" karya Wiwien Wintarto dan "Aku Harus (Terus) Menyanyi" karya Budi Maryono, merupakan cerpen "partisipatif".

Sedangkan 13 cerpen yang lain adalah hasil seleksi naskah karya anggota grup khusus Linikreatif Workshop, "turunan" dari grup terbuka Lini-Kreatif Writing di facebook: "Hari Impian" (Nadia Agnes Rasheesa), "Rasa Gendhis" (Ama Ristiana), "Mata Emak Tertutup Rapat" (Wesiati Setyaningsih), "Malam Tanpa Mimpi" (Ismi Ahsaniyah), "Gaun Pengantin" (Wien Okta), "Tak Sehangat Matahari" (Salwa Paramitha), "Menunggu Jingga" (Mitsalina Maulida Hafizh), "Hantu Ibu" (Farida D Emmy), "(C) OVER)" (D Nugraheni), "Merayakan Kekalahan" (Irul Cepu), "Pencuri" (Eva Kusumasari), "Sulaman Bisu" (Yuktiasih Proborini), dan "Pada Ibu, pada Mami" (Nanik Hastuti).

"Ampun, Bu, jika lidahku terlalu kelu untuk mengatakannya. Namun percayalah, aku sangat menyayangimu. Andai Ibu tahu, aku masih saja heran kenapa Ayah selalu punya cara untuk menyakiti Ibu. Aku juga selalu bertanya-tanya kenapa Ibu masih kokoh tak goyah untuk bertahan dengan Ayah, meski bertubi-tubi hati terus disakiti...."

-- Mitsalina Maulida Hafizh, "Menunggu Jingga", Ibu dalam Diriku (2013:52)


 “Putriku, apa yang kauinginkan? Sebutkan saja. Akan aku lakukan asal kau sehat dan dapat tersenyum kembali. Ceria kembali. Menari-nari kembali,” jawab matahariku dengan penuh kasih sayang.

Maka kukatakan bahwa aku hanya ingin merasakan gendongan hangat Mama yang sudah hilang dari ingatanku. Matahariku terdiam. Meneteskan air mata. Aku merasa bersalah. “Nggak jadi, Ma... Nggak jadi.”


- Salwa Paramitha, "Tak Sehangat Matahari", Ibu dalam Diriku (2013:45)


 “Mamaku itu orang hebat, sebagai apa adanya dia sekarang. Tapi lebih dari kehebatannya pada apa yang tergambar lewat profesinya, she is truly an amazing and inspiring lady. No doubt about it! Dia hebat sebagai manusia. Sebagai seorang ibu. Mama yang ngasih tahu agar nggak semata-mata ngandalin harta ortu. That’s why aku bela-belain cari kerja sendiri sesuai bidang yang aku suka, yaitu jadi reporter TV. Kamu selalu bilang kagum sama aku karena aku ini tegar, kuat, nggak cengeng, nggak gampang menye-menye, kadang terlalu mandiri. Aku cuman copy-paste itu dari Mama. Bukan karena dia mengajariku untuk itu tapi aku melakukannya simply out of admiration!”

-- Wiwien Wintarto, "Supermom", Ibu dalam Diriku (2013:125)


Ukuran 13,5 x 20 cm, 135 hlm, ISBN 978-602-17414-4-3, cetakan pertama Juli 2013, penerbit Linikre@tif Publishing dan Gigih Pustaka Mandiri, harga Rp 40.000 + Rp 10.000 (ongkos kirim).

Tidak ada komentar:

Relevansi Terdalam

Benang merah keseluruhan cerita ada pada pertanya-an tentang komitmen. Ketika seorang suami jatuh cinta pada istri orang lain, apakah ia sed...