INI semacam pendokumentasian ulang karya-karya awal kepengarangan sebagai jejak
atau tanda. Karena itulah saya tidak memesan gambar baru untuk ilustrasi
sampul buku. Saya pilih karya Mas Goen yang dulu menjadi ilustrasi cerita
pendek “Ustad Salim Menangis”. Kenapa? Sebab sejak termuat bersama di tabloid Cempaka edisi 2018/V/2-8 Juni 1993,
saya “jatuh cinta” pada gambar itu. Dan kalau boleh “agak-agak gimana gitu”,
inilah salah satu cara saya mengekspresikan kekaguman dan penghormatan kepada Mas
Goen, Sang Empu Kartun.
Alhamdulillah,
kliping yang hampir 30 tahun tersimpan bermetamorfosis (lagi) menjadi buku.
Semoga (masih) memberikan sesuatu kepada siapa saja, terutama bagi pembaca
yang bahkan belum lahir atau masih kanak-kanak saat cerita-cerita ini kali
pertama hadir.
Penerbit: Gigih Pustaka Mandiri. Ukuran: 13,5 x 20 cm. Tebal: 98 halaman. Kertas isi: 70 gr. Harga: Rp 65.000.
Kamis, 04 Juni 2020
Rabu, 04 Maret 2020
Cetakan Ketiga "Jalan untuk Ingat"
SEPERTI tasbih, kitab kecil ini berisi 99 butir puisi yang terbagi menjadi tiga kombinasi kata: 33 “mau-asal”, 33 “rela-agar”, dan 33 “pasrah-karena”. Meski atau justru karena pendek-pendek, bisa menjadi semacam jalan untuk senantiasa “ingat”.
Penerbit: Gigih Pustaka Mandiri. Ukuran: 14 x 14 cm. Tebal: 100 halaman. Harga: Rp 35.000. Cetakan Ketiga: Agustus 2019.
Penerbit: Gigih Pustaka Mandiri. Ukuran: 14 x 14 cm. Tebal: 100 halaman. Harga: Rp 35.000. Cetakan Ketiga: Agustus 2019.
Langganan:
Postingan (Atom)
Relevansi Terdalam
Benang merah keseluruhan cerita ada pada pertanya-an tentang komitmen. Ketika seorang suami jatuh cinta pada istri orang lain, apakah ia sed...

-
INI buku kedua “berbagi cerita berbagi hati”, setelah Mengunyah Rindu (Gramedia Pustaka Utama, 2016). Buku pertama memuat catatan harian t...
-
BUKU ini berisi 15 cerita tentang ibu karya 15 pengarang dengan beragam latar belakang. Ada pelajar, ada guru, ada karyawan, ada mahasi...